Pada hari sabtu sore tanggal 14 Juni
2014, saya beserta teman-teman kelas A4-11 UNIVERSITAS PGRI
YOGYAKARTA mengadakan kunjungan ke Pondok Yatim dan Dhuafa. Pondok yatim yang
kami kunjungi bernama Pondok Yatim dan Dhuafa Daaru Aytam Baitussalam. Kegiatan
ini dilaksanakan dalam rangka salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan
Konseling yang dibina oleh Ibu Enik Nur kholidah. Selain untuk memenuhi
tugas kuliah, kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan para mahasiswa untuk
peduli terhadap sesama.
Pondok Yatim dan Dhuafa Daaru Aytam
Baitussalam berlokasi di Jl. Parangtritis km 8,5 Dusun Miri RT 27, Pendowoharjo,
Sewon Bantul. Pondok ini berdiri sejak tahun 2006 tepatnya setelah peristiwa
gempa bumi 27 Mei 2006. Menurut Bapak Dayat selaku pengurus pondok mengatakan
bahwa salah satu hal yang melatarbelakangi didrikan pondok ini adalah untuk
menampung anak yang orangtuanya meninggal dunia karena musibah gempa. Namun,
sekarang pondok ini tidak hanya menerima mereka korban gempa tetapi juga
menerima anak yatim/piatu/yatim piatu/dhuafa. Pondok Yatim dan Dhuafa Daaru
Aytam Baitussalam merupakan salah satu respon berupa lembaga social yang
berusaha mengurangi beban anak yatim, piatu dan dhuafa karena mereka juga
memiliki hak yang sama seperti anak-anak pada umumnya.
Pada saat ini pondok yatim Daaru
Aytam Baitussalam memiliki 10 santri perempuan dan 5 santri
laki-laki. Awalnya memiliki santri laki-laki dan perempuan ditempatkan pada
satu lokasi. Sekarang, karena berhubung sudah dibangun pondok khusus laki-laki,
maka antara santri laki-laki dan perempuan dipisahkan. Santri di tempat ini
sebagian besar sudah menempuh pendidikan SMP dan SMA.
Perkembangan
telah terjadi dengan pesat, banyak perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan
–perubahan dalam segala bidang ini harus diikuti dan tidak boleh
ditinggalkan. Dalam mengatasi perubahan yang sangat pesat Pondok Yatim dan
Dhuafa Daaru Aytam Baitussalam juga telah memiliki sederet program guna
menunjang pertumbuhan anak. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh para
santri adalah tadarus, pelatihan bahasa Inggris, kerajinan tangan serta
mengikuti beberapa lomba. Fasilitas yang diberikan kepada para santri yaitu:
makan, biaya sekolah, perlengkapan sekolah, peralatan MCK, ilmu agama, tahfidz
al-quran, dan asrama. Semua fasilitas tersebut diberikan secara gratis.
Jadi para santri tidak merasa terbebani oleh biaya.